Kebaikan yang sangat mempesona. Membuat aku selalu ingin tahu setiap langkah dan huruf dari kata-kata yang kamu ucap. Sebodoh itu tingkahku dalam kagum.
Indah, simpul senyum itu terpatri sempurna di hati. Menggetarkan saat mengingatnya.
Perjalanan yang panjang tapi tak sepanjang mimpiku hari itu. Aku mencoba menjabarkan dari awal dimana kekaguman itu tumbuh. Ternyata tidak sampai harus membalikkan kertas untuk menaruh semua cerita. Singkat. Sesingkat matahari tergelincir di langit barat. Tetapi meninggalkan keindahan lukisan yang mempesona.
Aku tahu sebuah pertemuan tidak selalu membutuhkan janji untuk beriringan bersama. Tidak selalu harus menjadikan "aku" dan "kamu" berubah menjadi "kita" yang akan melengkapi jalan cerita indah. Kehangatan tatap matamu cukup membuat aku yakin atas masa depan yang sempurna dan menarik wanita-wanita seumurku. Seakan aku ingin menggulung tali-tali yang telah kubiarkan meraih awan menggapai langit biru.
Aku hanya seseorang yang pura-pura tidak peduli dengan ajakan bicara matamu.
Aku hanya seseorang yang tidak peduli dengan keberadaanmu.
Aku terlalu bodoh bila membiarkan ini semua tumbuh menyakitkan.
Berlarut dan menyisakan serpihan-serpihan atas kekaguman ini.
Tuhan, biarkan semesta membuat skenario yang membuat kebahagiaan ini terbenam dalam doaku. Biarkan semesta membuat skenario pertemanan ini dengan indah.
Kagumku atas semua diri dan hidupmu.
Januari 2013.
No comments:
Post a Comment