Tuesday, December 4, 2012

Bunga Desember

Desember melemparkan pelita
Desember memberikan hangat
Desember melihatkan simpul senyum

Halo desember. Akhirnya kita bertemu kembali. Bulan ini diawali dengan bunga desember yang merah kejinggaan di pinggir jalan. Awal bulan ini dihangatkan oleh sepasang mata yang tertangkap oleh  mataku. Indah, melihatkan sebuah simpul senyum. Simpul senyum yang selalu dirindukan oleh sudut kelopak bunga setiap pagi dari mentari. Menghangatkan, seperti sebuah janji yang indah yang selalu dibawanya.

"Hallo"
"Selamat pagi"
"Selamat beraktifitas ya"
"Jangan lupa sarapan :)"

Pesan singkat itu lah yang selalu muncul di layar ponsel ku. Aplikasi y!m memang menjadi media kami berkomunikasi setiap hari. Mengantarkan semangat dan rindu antara 300an KM.

"Selamat pagi juga"
"Kamu semangat juga ya"
"Kamu sarapan pakai apa?"

Pagi ini hujan. Dan seperti tahun lalu. Rintik hujan di kaca kendaraan pagi ini juga seperti tahun lalu di malam itu saat bersamamu. Tapi sekarang kamu berbeda seperti tahun lalu. Dulu kutanam dan tidak aku sampaikan ucapan selamat pagi. Sekarang aku tidak lelah mengatakannya kepadamu. Dulu aku membalikkan langkahku disetiap 50 meter dari posisimu, sekarang aku berlari cita mengejar rinduku.

***

Pagi ini hujan. Dan seperti tahun lalu. Rintik hujan di kaca kendaraan pagi ini juga seperti tahun lalu di malam itu saat bersamamu. Tapi sekarang kamu sama seperti tahun lalu. Dulu kutanam dan tidak aku sampaikan ucapan selamat pagi. Sekarang aku lelah mengatakannya di dalam hati. Dulu aku membalikkan langkahku disetiap 50 meter dari posisimu, sekarang aku berlari untuk menyadarkan diri bahwa dunia tidak selalu seperti yang kita inginkan.

Tak ada ucapan selamat pagi di pagi ini darimu.
Rinduku sepanjang 1 jam perjalanan pesawat terbang. Tiga tahun lebih semuanya tertahan. Apakah akan sampai sewindu?

***

Mungkin 1 tahun dari sekarang ada kehidupan baru yang menceriakan kedewasaanku. Yang membijaksanakan langkah-langkahku. Mungkin ada seseorang yang akan menggantikan keteduhan matamu, senyum yang lebih menghangatkan, dan diam yang meyakinkanku.

***

Yogyakarta, 04/12/2012
1:51 AM

No comments:

Post a Comment

Followers